Indonesia dikenal sebagai negara yang subur, asri, dan rindang. Bahkan dunia menyebut Indonesia sebagai Zamrud Khatulistiwa, karena berada tepat di garis khatulistiwa dan terlihat seperti batu zamrud jika dilihat dari luar angkasa. Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia berada di antara lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik? Ya, itulah faktanya.
Selain itu, Indonesia juga termasuk dalam Cincin Api Pasifik, yaitu sebuah area dimana terdapat gugusan gunung berapi terbanyak di dunia. Ini menyebabkan sering terjadinya pergeseran lempeng bumi yang akhirnya mengakibatkan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung-gunung berapi di wilayah daratan dan lautan Indonesia.
Untuk lebih detailnya, kali ini kami akan membahas tentang 6 bencana alam terdahsyat yang sempat terjadi di Indonesia, sebelum dan sesudah kemerdekaan. Di daftar terakhir ada bencana alam yang membuat manusia hampir punah!
1. Letusan Gunung Tambora (1815)
Terletak di Pulau Sumbawa, gunung satu ini mengalami letusan besar pada 1815 dan memuntahkan sekitar 120 juta ton belerang dioksida sejauh empat kilometer ke atas langit. Alhasil, cahaya matahari tertutupi abu vulkanik sehingga menyebabkan musim dingin berkepanjangan selama bertahun-tahun.
Menurut berbagai pakar geografi dan seismologi, letusan Gunung Tambora pada 5 April 1815 itu merupakan letusan gunung berapi paling dahsyat kedua yang terjadi di Tanah Air dan terdahsyat di era Hindia-Belanda. Bahkan daratan Eropa dan Amerika Utara turut mengalami musim dingin lebih panjang, serta munculnya salju di musim panas di Afrika Selatan dan Australia.
Dilansir dari berbagai sumber, bencana alam ini menelan sekitar 92 ribu korban jiwa. Korban selamat juga mengungsi ke Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan untuk menghindari kelaparan. Letusan itu juga membuat tinggi Gunung Tambora terpangkas dari 4.300 meter menjadi 2.772 meter saja.
2. Letusan Krakatau (1883)
Selanjutnya ada letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883 di Perairan Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra. Bencana alam ini mengalami beberapa fase, yaitu fase awal yang terjadi sejak 20 Mei sampai 11 Agustus, fase klimaks sejak tanggal 25 – 26 Agustus, dan fase terakhir pada tanggal 27 Agustus. Sedangkan pada tanggal 28 Agustus 1883, Krakatau mulai berhenti bergejolak. Namun kembali muncul letusan kecil dan berlanjut hingga Oktober 1883.
Bencana alam letusan Krakatau menelan setidaknya 36.000 korban jiwa akibat letusan dan gelombang tsunami setinggi 40 meter. Tidak ada satupun penduduk Pulau Sebesi yang selamat dari bencana alam ini. Bahkan ada sumber yang menyatakan bahwa korban jiwa melebihi 120.000 orang. Saking dahsyatnya, area-area yang berjarak sangat jauh juga mengalami dampak letusan Gunung Krakatau ini, seperti di Los Angeles, San Diego, dan California Selatan. Catatan cuaca dari masa tersebut menunjukkan adanya perubahan cuaca drastis, dimana curah hujan mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah.
3. Gempa Dan Tsunami Aceh (2004)
Jika dua daftar di atas terjadi sebelum Indonesia merdeka, lain halnya dengan gempa dan tsunami Aceh yang terjadi di tahun 2004 silam. Ya, kejadian ini menjadi bencana alam terdahsyat di Indonesia pasca merdeka. Bencana terjadi akibat gempa bumi tektonik dengan kekuatan 9,1 – 9,3 skala mw (Magnitudo Moment) yang dipicu gesekan antar lempeng bumi di bawah pulau Sumatera, yang masih termasuk wilayah Provinsi Aceh.
Pakar seismologi asal Pennsylvania, Charles Ammon mengatakan gempa bumi Aceh 2004 setara dengan bom 100 gigaton dan berlangsung antara 500-600 detik. Hal tersebut juga disetujui oleh profesor ilmu geologi asal University of Colorado, Roger Bilham.
Tidak sampai di situ, bencana alam Aceh juga disusul dengan tsunami setinggi 30 meter. Dilansir dari berbagai sumber, bencana alam ini menelan sekitar 230.000 korban jiwa dan setidaknya 500.000 korban selamat kehilangan tempat tinggal.
4. Gempa Yogyakarta (2006)
Selanjutnya ada gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 silam. Gempa itu terjadi selama 57 detik dengan kekuatan sekitar 5,9 skala Richter, namun menurut States Geological Survey, gempa itu berkekuatan 6,2 skala Richter. Titik pusat gempa berada di laut, tapi tidak menyebabkan tsunami.
Meskipun tidak menimbulkan tsunami, namun kekuatan gempa itu mampu menimbulkan kerusakan pada konstruksi rumah dan bangunan. Akibatnya, lebih dari 5.800 warga meninggal dunia dan lebih dari 20.000 mengalami luka-luka. Beberapa situs bersejarah seperti Candi Prambanan juga rusak berat, seperti pada bagian Candi Brahma, Candi Perwara, dan Candi Angsa.
5. Gempa Dan Tsunami Palu-Donggala (2018)
Pada daftar kelima ada bencana alam yang baru terjadi tahun 2018 silam, yaitu gempa berkekuatan 7,4 skala mw (Magnitudo Moment) dengan episentrum atau pusat gempa berada di sekitar Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Gempa itu lantas dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Namun wilayah yang paling terdampak adalah Palu dan Donggala.
Pasca terjadinya gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan tsunami untuk pesisir pantai Donggala, Kota Palu, dan sebagian pesisir utara Kabupaten Mamuju. Ternyata tsunami benar-benar terjadi, dengan ketinggian mencapai 5 meter dan menghantam Kota Palu.
Fenomena kenaikan dan penurunan muka tanah bernama likuifaksi juga terjadi di Kelurahan Petobo dan Perumnas Balaroa di Kota Palu. Saat itu, sekitar 744 rumah terseret dan tertimbun tanah yang berubah menjadi lumpur hitam dengan ketinggian hingga 3-5 meter di Kelurahan Petobo, serta sekitar 1.747 rumah di Perumnas Balaroa.
Gubernur Sulawesi Tengah menyebutkan peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi di Palu-Donggala ini menelan korban hingga 4.340 jiwa serta puluhan ribu bangunan rusak.
6. Letusan Gunung Toba
Di daftar terakhir ada letusan Gunung Toba yang terjadi sekitar 75.000 tahun yang lalu. Letusan gunung berapi ini disebut paling dahsyat dalam 2 juta tahun terakhir. Bayangkan saja, letusan Gunung Toba ini berkekuatan 100 kali lipat lebih dahsyat dibandingkan letusan Gunung Tambora yang ada di daftar pertama.
Akibat letusan Toba, terjadi musim dingin panjang selama bertahun-tahun. Bencana alam ini mengakibatkan manusia di zaman itu nyaris punah dan hanya puluhan ribu jiwa saja yang masih bertahan. Ini membuat banyak pakar seismologi dan geografi yang menyimpulkan bahwa letusan Gunung Toba hampir membuat manusia punah.
Itulah 6 bencana alam terdahsyat di Indonesia. Selain itu, masih ada banyak bencana alam di Indonesia yang tidak cukup jika disebutkan semuanya di sini. Bahkan menurut BMKG, di tahun 2021 ada sebanyak 10.570 kali gempa bumi tektonik di Indonesia. Bagaimana menurut Anda tentang bencana alam terdahsyat di Indonesia? Beri tahu kami di kolom komentar ya!