Site stats 6 Alasan Harus Nonton Film Mencuri Raden Saleh! – Brain Berries

6 Alasan Harus Nonton Film Mencuri Raden Saleh!

Advertisements

Sejak tayang perdana 25 Agustus 2022 silam, film “Mencuri Raden Saleh” telah ditonton oleh 2,2 juta orang lho! Bahkan film ini siap tayang perdana di bioskop Malaysia pada 22 September 2022. Memangnya apa sih yang membuat film ini menarik? Nah kali ini kami akan membahas 6 alasan mengapa harus menonton film “Mencuri Raden Saleh”. Yakin deh, setelah membaca sampai selesai kamu pasti ingin menonton filmnya!

1. Bertabur Bintang Muda

Film “Mencuri Raden Saleh” dibintangi oleh sederet aktor muda bertalenta lho! Wah, memangnya siapa saja sih yang membintangi film tersebut? Yang pertama ada Iqbaal Ramadhan. Iqbaal merupakan penyanyi dan aktor kelahiran 28 Desember 1999 yang sudah berpengalaman di dunia perfilman Indonesia lewat berbagai judul film menarik seperti “Dilan 1990”, “Dilan 1991”, “Bumi Manusia”, dan “Ali & Ratu Ratu Queens”. 

Bagaimana dengan kualitas akting Iqbaal? Tidak perlu diragukan lagi, sangat menjiwai karakternya! Pantas saja dia menjadi tokoh utama dalam film “Mencuri Raden Saleh”. Selain itu juga ada aktor tampan Angga Yunanda yang mulai dikenal luas melalui film layar lebar “Dua Garis Biru”. Dia sudah berpengalaman di berbagai genre film seperti romansa, komedi, hingga horor. 

Selain Iqbaal dan Angga, film “Mencuri Raden Saleh” juga dibintangi oleh aktor muda lainnya seperti Aghniny Haque, Rachel Amanda, Umay Shahab, dan Ari Irham sebagai yang paling muda. Terdapat pula sederet aktor senior yang membintangi film tersebut yaitu Dwi Sasono, Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan, dan Ganindra Bimo. Wah, sungguh bertabur bintang ya?

2. Totalitas Mendalami Karakter

Film “Mencuri Raden Saleh” bercerita tentang komplotan pencuri lukisan Raden Saleh yang bernama Gang Komplotan Raden Saleh. Nah, komplotan tersebut beranggotakan 6 orang dan dikepalai oleh Piko yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Selain itu ada Angga Yunanda sebagai Ucup, Aghniny Haque sebagai Sarah, Rachel Amanda sebagai Fella, Umay Shahab sebagai Gofar, dan Ari Irham sebagai Tuktuk.

Ternyata setiap karakter dalam Gang Komplotan Raden Saleh memiliki peran masing-masing. Piko adalah ketua komplotan yang diceritakan memiliki jiwa seni tinggi dan mampu mereplika lukisan secara ciamik. Selain itu ada Ucup ‘The Hacker’, Sarah ‘The Brute’, Fella ‘The Negotiator’, Gofar ‘The Handyman’, dan Tuktuk ‘The Driver’.

Jika kita lihat, ternyata para karakter di Gang Komplotan Raden Saleh memiliki spesialisasi masing-masing. Dan para aktor muda yang memerankannya sangat totalitas dalam mendalami karakter perannya masing-masing. Seperti contohnya Iqbaal yang melukis selama berjam-jam, Angga yang berhasil meretas beberapa situs, Umay Shahab yang harus belajar mengelas, dan Ari Irham yang berhasil drift selama berjam-jam.

3. Mengusung Genre Langka

Apakah Anda pernah menonton serial film “Money Heist” yang tayang di Netflix? Ya, jika pernah, maka film tersebut bergenre sama seperti “Mencuri Raden Saleh”, yaitu heist alias kriminalitas. Fakta itulah yang membuat “Mencuri Raden Saleh” menjadi film Indonesia pertama yang mengusung genre heist dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang.

Film “Mencuri Raden Saleh” menceritakan tentang sekelompok anak muda bernama Gang Komplotan Raden Saleh yang berniat mencuri lukisan bersejarah di Istana Presiden. Lukisan itu merupakan karya Raden Saleh tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. Harga lukisan itu ditaksir mencapai miliaran rupiah. Apakah rencana mereka berhasil? Penasaran kan? Langsung tonton filmnya ya!

4. Digarap Sutradara Kondang

Film “Mencuri Raden Saleh” disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko yang telah berpengalaman di dunia perfilman Indonesia sejak tahun 2005. Film terkenal yang pernah ditanganinya yaitu “Filosofi Kopi”, “Surat dari Praha”, “Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212”, “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”, “Story of Kale: When Someone’s in Love”, dan “Ben & Jody”.

Menariknya lagi, Angga Dwimas Sasongko juga merupakan CEO dari Visinema Pictures, salah satu rumah produksi film terkenal di Indonesia yang berdiri sejak 2008. Rumah produksi ini sudah menelurkan berbagai judul film terkenal seperti “Love for Sale”, “Terlalu Tampan”, “Keluarga Cemara”, dan “Eggnoid: Cinta & Portal Waktu”. 

5. Sudah Dipersiapkan Sejak Lama

Menariknya lagi, film “Mencuri Raden Saleh” ternyata sudah dipersiapkan sejak lama. Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara menceritakan kalau ternyata ide cerita film ini sudah ada sejak 4 tahun silam. Awalnya, Angga Dwimas memiliki ketertarikan dengan lukisan dan pernah melihat langsung karya Raden Saleh yang ada di Indonesia maupun luar negeri. 

Dari ketertarikan itulah, Angga Dwimas ingin membuat film tentang karya Raden Saleh yaitu lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro. Tapi ternyata untuk mewujudkannya tidak mudah, butuh waktu 4 tahun hingga akhirnya rilis perdana di bioskop. Angga juga menjelaskan kalau harus gonta-ganti penulis hingga menemukan jalan cerita yang sesuai.

“Kurang lebih 4 tahun dari ide, ini baru terwujud di penulis ke empat. Jadi tadinya ada dua penulis mental, terus kita minta penulis Hollywood juga tapi nggak cocok karena terlalu bule banget ceritanya, akhirnya nulis sendiri,” ungkap Angga Dwimas dalam jumpa pers film “Mencuri Raden Saleh” di Jakarta. 

6. Penuh Pesan Moral

Meskipun terdapat adegan kriminalitas dan kekerasan, tapi hal itu tidak membuat para penontonnya kabur karena takut mendapat sugesti negatif. Malah sebaliknya, penonton akan mendapatkan pesan moral yang sangat bagus. Memangnya apa sih pesan moralnya?

Ternyata orang tidak hanya mencuri karena kesulitan ekonomi, tapi banyak juga yang masih saja mencuri walaupun sudah kaya raya, seperti para koruptor yang mencuri uang rakyat. Sehingga di film ini mengandung pesan moral kalau mencuri merupakan tindakan buruk dan tidak dapat ditoleransi dengan alasan apapun.

Selain itu, film “Mencuri Raden Saleh” juga memberi pesan kepada anak muda agar tidak menyerah menghadapi seluruh permasalahan di dunia, termasuk dalam mengejar karier dan pendidikan. Karena komplotan para pencuri lukisan Raden Saleh di film ini didominasi oleh anak-anak muda yang sangat bersemangat mengejar impian mereka.