Site stats 7 Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Ditakuti Dunia! – Brain Berries

7 Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Ditakuti Dunia!

Advertisements

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling bersaing di kompetisi internasional bulu tangkis. Bahkan Indonesia juga telah melahirkan banyak atlet bulu tangkis berbakat. Baru-baru ini, topik bulu tangkis semakin hangat dibicarakan netizen setelah kehadiran atlet muda berbakat seperti Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, atau Bilqis Prasista, yang berhasil mengalahkan peringkat satu pebulutangkis dunia, Akane Yamaguchi.

Namun sebelum muncul atlet-atlet muda berbakat, telah ada legenda-legenda bulu tangkis Indonesia yang berhasil menoreh prestasi luar biasa di era sebelumnya. Kira-kira siapa saja pemain legenda tersebut? Nah, kali ini kami akan membahas 7 legenda bulu tangkis Indonesia yang ditakuti dunia! Ada siapa saja? Yuk langsung simak daftar pertamanya di bawah ini.

1. Tan Joe Hok

Di daftar pertama ada Tan Joe Hok yang berkiprah sebagai atlet bulu tangkis di era tahun 1950 hingga 1960an. Dia merupakan putra Indonesia pertama yang menjuarai ajang bergengsi All England 1959 setelah mengalahkan rival terkuat Indonesia saat itu, Malaysia yang masih bernama Malaya. 

Selain All England, pria kelahiran 1937 ini menoreh prestasi sebagai juara di ajang bergengsi lainnya seperti Piala Thomas sebanyak 3 kali, Kanada Terbuka dan AS Terbuka selama 2 tahun berturut-turut. Karena itulah, pemerintah Indonesia memberi gelar kehormatan Bintang Jasa Nararya untuk Tan Joe Hok. Keren ‘kan?

2. Rudy Hartono

Siapa sih yang tidak kenal dengan Rudy Hartono? Dia merupakan legenda bulu tangkis Indonesia yang wajib masuk dalam daftar kita. Bagaimana tidak, dia berhasil memenangkan kejuaraan All England selama 8 kali! Luar biasa bukan?

Rudy Hartono Kurniawan lahir di Surabaya, 18 Agustus 1949. Dia telah menemukan kegemarannya dalam bermain bulu tangkis sejak usia 8 tahun. Berkat kejelian ayahnya, dia langsung dilatih secara intensif dan diarahkan agar menjadi atlet bulu tangkis profesional. Kerja kerasnya berbuah hasil, dia meraih gelar juara All England saat masih berusia 18 tahun, mengalahkan juara bertahan Tan Aik Huang dari Malaysia.

Selain itu, Rudy Hartono juga berhasil menjuarai berbagai ajang bergengsi seperti US Open, Canadian Open, Denmark Open, dan World Championships setelah menang melawan Liem Swie King. Pemerintah Republik Indonesia pun memberinya gelar kehormatan Bintang Jasa Utama karena prestasinya yang luar biasa di sektor bulu tangkis internasional.

3. Liem Swie King

Selanjutnya ada Liem Swie King yang tentunya tidak asing di telinga penggemar buku tangkis Indonesia. Pria kelahiran Kudus, 28 Februari 1956 ini awalnya menjadi sorotan karena menantang Rudy Hartono di ajang bergengsi All England 1976 saat usianya masih 20 tahun. Meskipun kalah, tapi dia digadang-gadang menjadi legenda selanjutnya serta menjadi pewaris kejayaan Rudy.

Betul saja, Liem Swie King berhasil menoreh berbagai prestasi di kancah bulu tangkis internasional seperti juara Juara Denmark Open 1977, juara Asian Games Bangkok 1978, juara All England Open sebanyak 3 kali, juara Piala Dunia 1982, dan masih banyak lagi lainnya. 

4. Susy Susanti

Selanjutnya ada atlet bulu tangkis legendaris yang disebut sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa, siapa lagi kalau bukan Susy Susanti. Dia terkenal memiliki pergelangan tangan yang kuat, footwork yang cepat, serta mental yang tangguh. Semua ini membuatnya berhasil meraih medali emas tunggal putri pertama di Olimpiade 1992.

Selain menjuarai Olimpiade 1992, Susy Susanti juga berhasil meraih juara pertama di Kejuaraan Dunia IBF 1993, Piala Dunia sebanyak 4 kali dan All England 4 kali. Saking kerennya, perjalanan hidupnya sampai diangkat menjadi sebuah film berjudul “Susi Susanti: Love All” yang tayang pada tahun 2019. 

5. Alan Budikusuma

Selanjutnya ada legenda bulu tangkis yang juga menikah dengan sesama legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti. Coba tebak siapa? Betul sekali, dialah Alan Budikusuma. Alan merupakan atlet bulu tangkis tunggal Indonesia yang juga meraih medali emas dalam Olimpiade Barcelona 1992 mengalahkan rekannya, Ardy B. Wiranata. Selain itu, dia juga berhasil menjuarai berbagai ajang bergengsi lainnya seperti Malaysia Open 1995, Indonesian Open 1993, dan German Open 1992.

Alan Budikusuma dikenal sebagai salah satu legenda bermental baja. Bagaimana tidak, dia pernah dijuluki “Jagoan Tanpa Prestasi Top” pada sekitar tahun 1990. Dia pun disudutkan dalam berbagai artikel koran, terlebih saat dia kalah melawan Foo Kok Keong di Piala Thomas 1992. 

Apakah Alan Budikusuma menyerah? Tidak, dia berhasil membuktikan bahwa julukan itu salah. Terbukti saat dia berhasil meraih medali emas di Olimpiade 1992, menjadi penentu kemenangan mutlak di Piala Thomas 1996, dan meraih juara bergengsi lainnya. Alhasil, suami Susy Susanti ini juga diberi gelar kehormatan Bintang Jasa Utama oleh pemerintah Indonesia.


6. Ricky Subagja dan Rexy Mainaky

Di daftar ketujuh ada pasangan ganda putra yaitu Ricky Subagja dan Rexy Mainaky. Pasangan ini berhasil menoreh prestasi luar biasa di berbagai kejuaraan bulu tangkis bergengsi. Contohnya seperti juara All England Open tahun 1995 dan 1996, Olimpiade Atlanta 1996, serta masih banyak lagi lainnya.

Setelah sukses di dunia bulu tangkis, Ricky Subagja memutuskan untuk pensiun pada tahun 1998, sedangkan Rexy Mainaky pensiun pada sekitar tahun 2000. Setelah pensiun, Ricky fokus pada kariernya sebagai presenter bulu tangkis dan politikus. Sedangkan Rexy menjadi pelatih bulu tangkis di Malaysia.

7. Taufik Hidayat

Terakhir ada Taufik Hidayat yang tentu saja tidak boleh luput dari daftar. Nama Taufik Hidayat mungkin santer terdengar di era tahun 2000-an dan tergabung dalam “Fantastic Four Badminton” bersama pemain bulu tangkis legendaris dari luar negeri yaitu Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade. 

Selama perjalanan karier, Taufik Hidayat telah meraih juara pertama di berbagai ajang bergengsi skala internasional seperti Brunei Open 1998 dan Asian Games 2002, Olimpiade 2004, Kejuaraan Dunia 2005, dan Piala Thomas 2000 dan 2002. 

Kerennya lagi, Taufik Hidayat berhasil melakukan pukulan smash sangat cepat yang mencapai 305 km/jam di tahun 2006. Hal itu tentu menjadikannya sebagai salah satu pemain dengan pukulan smash mematikan. Selain itu, dia juga sangat handal dalam melakukan pukulan backhand. Bahkan dia menoreh rekor sebagai pemain dengan backhand smash tercepat hingga 206 km/jam. Luar biasa ya!