“Nyok kite nonton ondel-ondel, Nyok!” Duh, lagu itu bikin nostalgia sama tontonan ondel-ondel di Jakarta. Pasalnya, Jakarta sudah identik banget dengan ondel-ondelnya, malahan menjadi bagian erat jika kita membicarakan budaya tradisional Betawi. Nah, kali ini kami akan memberikan 6 fakta menarik tentang ondel-ondel. Tanpa menunggu lebih lama lagi, lihat daftarnya di bawah ini!
1. Awalnya Digunakan Sebagai Tolak Bala
Ondel-ondel pertama kali dibuat oleh orang-orang Betawi pada tahun 1600-an, yang awalnya bernama ‘barongan’. Dulu, ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau penolak malapetaka. Karena mereka percaya ondel-ondel dapat menangkal dan mencegah roh jahat untuk mengganggu manusia. Itulah mengapa zaman dahulu ondel-ondel bermuka seram.
Namun saat ini, ondel-ondel telah beralih fungsi menjadi simbol Jakarta karena jasa dua tokoh Jakarta yang mempopulerkannya, yaitu mendiang Ali Sadikin pada tahun 1960-an dan mendiang Benyamin Sueb pada tahun 1970-an. Mendiang Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu, mengubah penampilan ondel-ondel menjadi tidak seram. Sedangkan mendiang Benyamin menciptakan lagu “Ondel-Ondel” agar boneka raksasa itu semakin dikenal masyarakat. Keren, deh!
2. Nama, Warna dan Bentuk yang Unik
Memangnya, arti nama ‘ondel-ondel’ itu apa sih? Nah, ondel-ondel berasal dari kata ‘gondel-gondel’ yang artinya menggantung. Istilah tersebut muncul dari gerakan ondel-ondel yang seringkali berayun saat berjalan. Kemudian dari sisi ukuran, tinggi 2,5 meter dengan diameter 80 cm dari ondel-ondel berguna agar orang mudah masuk ke dalamnya.
Biasanya, ondel-ondel yang berjenis kelamin pria memiliki wajah berwarna merah dan mata yang melotot, ditambah ekspresi senyum dan kumis tebal. Hal itu bertujuan sebagai simbol rasa semangat dan keberanian. Sedangkan untuk ondel-ondel berjenis kelamin wanita, wajahnya biasanya memiliki warna putih, mata yang besar dan mulut yang tersenyum manis. Hal ini menyimbolkan kesucian dan kebaikan.
Selain itu, pakaian ondel-ondel juga berbeda-beda. Ondel-ondel pria mengenakan baju tradisional berwarna gelap, sedangkan yang wanita memakai baju berwarna cerah polos dengan motif kembang-kembang. Saat pentas biasanya ondel-ondel muncul berpasangan, sebagai bentuk keseimbangan.
3. Pemain Ondel-ondel Harus Melakukan BeberapaRitual
Dahulu, pemeran ondel-ondel harus melakukan sejumlah ritual sebelum pentas, seperti mengunjungi makam yang dinilai keramat, dan juga menyiapkan sesajen. Dengan melakukan ritual-ritual tersebut, para pemain ondel-ondel diyakini akan memiliki kekuatan lebih untuk mengangkat dan menggoyangkan boneka raksasa itu hingga lebih dari satu jam.
Bayangkan saja berapa bobot dari ondel-ondel? Pada beberapa ondel-ondel, beratnya bisa mencapai 15 kg! Meskipun sangat berat, sepertinya para pemeran tidak kesusahan mengangkatnya ya! Namun, sejak tahun 2000-an, ritual dan tradisi itu mulai ditinggalkan karena dianggap sebagai animisme. Jadi ya memang pemeran ondel-ondel harus memiliki fisik yang benar-benar kuat untuk mengangkatnya.
4. Ondel-ondel Selalu Diiringi Musik
Apakah Anda pernah melihat pementasan ondel-ondel? Jika Anda perhatikan, biasanya pementasannya juga diiringi dengan musik yang meriah. Tidak jarang juga ditambah dengan adegan-adegan pencak silat. Sedangkan alat musik yang digunakan bisa berbeda-beda, tergantung rombongan pentasnya.
Seperti rombongan Kampung Setu yang diiringi tanjidor atau orkes khas Betawi, ada juga yang seperti rombongan Beringin Sakti dengan adegan pencak silat Betawi, atau bisa juga seperti rombongan Kalideres yang diiringi bende, remes, ningnong, dan rebana ketimpring. Namun pada umumnya, pentas ondel-ondel selalu diiringi oleh pengiring musik gendang, kentongan, rebana, gong, biola khas Betawi, dan satu orang yang melakukan adegan pencak silat yang bernama Pencak Bunga Kembang. Meriah banget deh pokoknya!
5. Saat Ini Berfungsi Sebagai Mata Pencaharian
Saat ini, ondel-ondel menjadi mata pencaharian sebagian seniman Betawi dengan pementasan di pinggir jalan. Bahkan beberapa rombongan besar di Jakarta seperti yang kami sebutkan di poin 4 tadi mementaskannya pada tempat khusus atau panggung budaya yang mereka miliki. Mereka menggunakan ondel-ondel sebagai atraksi utama yang ditampilkan kepada para penonton.
Tidak jarang juga orang-orang yang hanya menggunakan ondel-ondel dan alat pengeras musik untuk aksi ngamen di pinggir jalan. Hal itu disebabkan karena ondel-ondel sudah terkenal luas dan menjadi salah satu simbol utama Jakarta, bahkan telah dibuatkan patungnya di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Ada juga yang dipajang di museum Fatahillah, Jakarta Barat.
6. Masih Sangat Eksis Hingga Saat Ini
Di era modern saat ini, masih ada kawasan dan wilayah yang tetap konsisten menjaga eksistensi ondel-ondel. Salah satunya ialah di Pasar Gaplok, Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Di situ banyak banget para pengrajin ondel-ondel. Maka wajar saja jika wilayah itu diberi nama ‘Kampung Ondel-Ondel’. Tidak hanya melestarikan saja, namun penduduk setempat juga menjadikan ondel-ondel sebagai sumber penghasilan dari pementasan dan pembuatan oleh-oleh kerajinan tangan.
Jika Anda mencari pengrajin ondel-ondel, ingin menyewa pementasannya, atau hanya sekedar membeli souvenirnya, boleh lho mengunjungi Kampung Ondel-Ondel, hitung-hitung melestarikan warisan budaya juga, nih!
Nah, itulah 6 fakta keren tentang ondel-ondel yang mungkin jarang diketahui orang. Kira-kira, ada fakta lainnya lagi tidak ya? Jika Anda tahu fakta tentang ondel-ondel lainnya, jangan lupa beritahu kami di kolom komentar, ya!