Site stats Wajib Tahu, Inilah 8 Fakta Vaksin Sinovac! – Brain Berries

Wajib Tahu, Inilah 8 Fakta Vaksin Sinovac!

Advertisements

Sudah lebih dari 1 tahun sejak merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, mulai sekitar Februari 2020 silam. Sebenarnya virus ini sudah ada sejak bulan Desember 2019 di Wuhan, Cina. Alhasil, banyak sekali perusahaan medis yang mengembangkan vaksin untuk menangkal dan meminimalisir penyebaran virus tersebut. Saat ini di Indonesia telah tersedia beberapa jenis vaksin Covid-19, salah satunya ialah CoronaVac atau Sinovac. Kali ini kami akan membahas 8 fakta dari  vaksin Sinovac yang wajib Anda diketahui! Ada fakta apa saja? 

1. Efikasi 65,3%

Pada fakta pertama, ternyata efikasi vaksin Sinovac atau CoronaVac sekitar 65,3% lho. Hal itu telah memenuhi standar minimal WHO yakni 50%. Ini berarti estimasi tingkat efektivitas vaksin dalam menangkal virus Covid-19 dinilai baik. Hal itu dijelaskan oleh kepala BPOM, Penny K Lukito, yang mengatakan, “Untuk penghitungan efficacy rate dari uji klinis di Bandung dengan subjek 1.600, dengan interim analisis sesuai dengan penghitungan statistik kita menargetkan 25 kasus terinfeksi. Jadi angka 65,3 persen itu dari 25 kasus terinfeksi.”

2. Sudah Melalui Uji Klinis

Pengujian klinis vaksin Sinovac dalam hal dosis, efek samping, keamanan, dan efikasi dilakukan sebanyak 3 fase. Fase pertama dilakukan di Cina dengan melibatkan 144 orang dewasa dengan rentang usia 18-59 tahun. Lalu uji klinis fase 2 dilakukan ke 600 orang dengan rentang usia sama seperti fase sebelumnya, untuk mengetahui dosis dan keamanannya lebih dalam lagi. Sedangkan fase terakhir dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia, dengan subjek sebanyak 1.600 orang di Bandung untuk menguji efikasi vaksin tersebut. Setiap negara memiliki efikasi yang berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor, seperti epidemiologi dan proses transmisi virus. Contohnya Brasil dengan tingkat efikasi sebanyak 78% dan Turki sebanyak 91,25%.

3. Mendapatkan Sertifikat Halal

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sertifikasi halal setelah melakukan audit lapangan vaksin Sinovac di dua lokasi yaitu kantor pusat Sinovac di Beijing dan kantor pusat Bio Farma di Bandung. Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan, “Terkait aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi panjang penjelasan auditor, rapat Komisi Fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac dan sertifikasinya diajukan oleh Bio Farma ada halal dan suci.”

4. Vaksinasi Perdana oleh Presiden Jokowi

Setelah dilakukannya uji klinis 3 fase di Cina dan Bandung serta didapatkannya fatwa halal dari MUI, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau akrab dipanggil Pak Jokowi melakukan suntik vaksin Sinovac perdana di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 13 Januari 2021. Sebelum vaksin, terdapat beberapa tahap pemeriksaan kesehatan, seperti suhu tubuh dan tekanan darah. Kemudian pada tanggal 27 Januari 2021, Pak Jokowi mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua di lokasi yang sama. Proses vaksin Pak Presiden tersebut menjadi tonggak dimulainya vaksinasi massal di Indonesia!

5. Efek Samping Ringan

Meskipun efikasi vaksin tidak terlalu tinggi, tapi Sinovac tidak memiliki efek samping yang berbahaya buat penerima vaksin. Bahkan, efek samping vaksin satu ini tergolong sebagai ringan-menengah. Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah nyeri dan bengkak di tempat suntikan, demam, badan lelah, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah.

Namun ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan sebelum melakukan injeksi vaksin ke tubuh, seperti adanya riwayat alergi, kelemahan sistem kekebalan tubuh, gejala ISPA, menjalani transfusi darah rutin, penyakit organ dalam, sedang hamil, atau menderita diabetes melitus. Jika ada kondisi-kondisi tersebut, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

6. Dari Perusahaan Cina

Vaksin Sinovac atau CoronaVac dibuat di perusahaan asal Cina bernama Sinovac Biotech. Perusahaan ini resmi berdiri di tahun 2001 setelah sukses mengembangkan vaksin hepatitis A tidak aktif pertama di dunia. Sinovac Biotech fokus melakukan riset dan pengembangan 2 jenis vaksin, yaitu hepatitis dan influenza. Selama 2 dekade terakhir, perusahaan tersebut telah meluncurkan 6 vaksin penting seperti vaksin hepatitis A dan B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondok, dan rabies anjing.

7. Memicu Kekebalan Tubuh yang Cepat

Setelah dilakukan uji klinis, ternyata vaksin jenis CoronaVac atau Sinovac ini memicu respons kekebalan tubuh yang cepat. Menurut tim peneliti, respons tersebut muncul dalam waktu 4 minggu setelah vaksinasi 2 dosis pada interval 14 hari. Hal itu diungkap oleh Zhu Fengcai, salah satu peneliti dari Sinovac Biotech. Dia mengatakan, “Temuan kami menunjukkan bahwa CoronaVac mampu memicu respons antibodi yang cepat dalam empat minggu setelah imunisasi dengan memberikan dua dosis vaksin pada interval 14 hari.”

8. Digunakan Di Berbagai Negara

Selain Indonesia, ternyata ada beberapa negara lainnya yang menggunakan vaksin jenis CoronaVac atau Sinovac, seperti Bangladesh, Brasil, Turki, dan Chili. Seperti yang kami jelaskan di poin sebelumnya bahwa tingkat efikasi di setiap negara berbeda-beda. Namun sudah melebihi batas minimal dari WHO yaitu 50%.

Diharapkan dengan adanya vaksinasi CoronaVac atau Sinovac dapat menekan risiko terpapar komplikasi berat pasca terkena virus Covid-19. Selain Sinovac, ada beberapa jenis vaksin lainnya seperti Oxford-AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer-BioNTech, dan Novavax. Sementara itu, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin sendiri bernama Merah Putih – BioFarma. Semoga vaksin dari Indonesia ini bisa segera diproduksi dan mampu efektif menangkal Covid-19 ya!