Orang tua senang bertanya pada anaknya tentang kapan mereka akan menikah. Kelihatannya untuk wanita, pertanyaan tipe ini dimulai saat mereka berumur 18-20 tahun. Dan setiap Anda mulai serius dengan seorang pacar – berbagai pertanyaan dan sentilan akan terus berdatangan dari kenalan. Entah kenapa, saya ragu jika para pria akan sesering itu mendapatkan pertanyaan ini. Yang menarik ialah, semakin stabil dan berkembangnya perekonomian sebuah negara, kelihatannya akan semakin telat masyarakatnya menikah Dan tren pernikahan telah bergeser secara global belakangan ini. Orang-orang semakin menunda pernikahan dan menunggu sampai mereka benar-benar yakin untuk mengikat janji suci itu. Tentu saja, masalahnya tidak sama di berbagai tempat, tapi kelihatannya itulah kemana kita semua mengarah. Jadi, mari kita lihat statistik yang ada dan pada umur berapakah para wanita menikah di berbagai negara.
Meksiko – 23 Tahun
Meksiko sempat memiliki sejarah yang agak buruk tentang perkawinan dini, tapi sejak itu hukum di sana telah berubah dan karenanya batasan umur telah bergeser ke awal 20-an. Anda bisa membayangkan seperti apa sebelumnya. Tapi 23 tahun masih termasuk umur yang sangat muda untuk menikah. Hal yang paling mengecewakan ialah masih menjadianggapan umum di Meksiko jika wanita sebenarnya ditakdirkan untuk menikah dan menjadi ibu rumah tangga yang membesarkan anak-anak dan merawat keluarga, sesuatu yang menghalangi beberapa wanita untuk menunggu lebih lama, untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi atau mencoba membangun sebuah karir.
Rusia – 24 Tahun
Usia rata-rata dari pernikahan di Rusia saat ini ialah 24 tahun. Ini sebuah perubahan yang sangat besar dan kelihatannya para wanita muda di sana cenderung mencari pasangan dari barat dan memilih untuk menunggu lebih lama sebelum menikah. Dua puluh empat tahun masihlah dilihat sebagai terlalu muda di Barat, tapi setidaknya itu waktu yang cukup untuk menyelesaikan kuliah S-1 dan untuk merubah pikiran tentang satu hal yang benar-benar diinginkan dalam hidup dan apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan dalam hidup.
China – 25 Tahun
China sempat memiliki nama buruk karena perkawinan dini pada masa lalu, tapi negara ini telah melewati ledakan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, yang juga berdampak pada tradisi perkawinannya. Tapi masih terdapat banyak masalah di mana wanita menikah lebih cepat dari 25 tahun di beberapa provinsi, tapi kebanyakan wanita yang telah mendapatkan pendidikan lebih tinggi sekarang memilih untuk menunggu lebih lama untuk menikah, bahkan terkadang sampai umur mereka menjelang 30 tahun. Siapa yang pernah tahu jika mendapatkan pekerjaan dan mampu memenuhi kebutuhan sendiri akan berdampak sebesar itu.
Spanyol – 27 Tahun
Mari kita jujur, Anda berharap angka itu akan lebih rendah di Spanyol, betul tidak? Bagaimanapun juga, wanita-wanita Spanyol terlihat sangat bergairah, sehingga Anda pasti berasumsi jika mereka akan menikah lebih dini. Tapi ternyata, meski hukum di Spanyol mengizinkan orang untuk menikah di usia sangat muda, kebanyakan dari mereka sebenarnya tidak tergesa-gesa untuk terikat di dalam perkawinan.
Jepang – 29 Tahun
Wanita Jepang hanya menikah di umur sekitar 30 tahun saat ini dan kebanyakan dari mereka mengatakan jika alasannya ialah demi karir. Belakangan ini, sebagian besar wanita di Jepang mengapresiasi kebebasan finansial mereka dan juga berjuang untuk karir yang lebih maju, sehingga mereka tidaklah terburu-buru dan hanya menikah setelah mereka merasa telah mencapai sebuah tingkat kesuksesan dan bertemu dengan seseorang yang cocok. Faktanya, karena dukungan dan kestabilan finansial tidak lagi menjadi motif untuk menikah, wanita Jepang tidak memiliki alasan untuk terburu-buru dalam hal itu.
Finlandia – 31 Tahun
Tak diragukan lagi, wanita di Finlandia tak lagi peduli tentang ide-ide yang ketinggalan jaman. Masih ingat sebuah hal yang sempat Anda dengar jika ada wanita yang belum juga menikah sebelum 30 tahun, dia akan dianggap gagal? Baiklah, wanita Finlandia tak akan pernah terdengar seperti itu. Secara umum mereka cenderung untuk menikah di awal 30an dan tingkat perceraian kemungkin besar menjadi lebih rendah karena hal ini.
Prancis – 32 Tahun
Prancis sering dianggap sebagai negara yang sangat romantis dan banyak orang secara khusus pergi kesana untuk mengajak menikah pasangannya. Tapi wanita Prancis tidak sepenuhnya melihat cinta dan pernikahan dengan cara yang sama. Atmosfir cinta benar-benar terasa di sana, tapi pernikahan tetap berada di posisi rendah dalam hal pioritas. Banyak pasangan yang berkencan dan tinggal bersama selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menikah. Nyaris setengah bayi di negara ini lahir di luar pernikahan dan orang tuanya baru menikah setelahnya. Yang mereka pahami pernikahan hanyalah sebuah pesta, yang berarti Anda tak benar-benar membutuhkannya untuk berbahagia. Ia lebih terlihat seperti sebuah “isyarat simbolik”, bukan sebuah kebutuhan untuk orang-orang yang sedang jatuh cinta.
Italia – 33 Tahun
Bukanlah hal yang mengejutkan jika orang-orang di Italia masih belum menikah di usia 30-an. Faktanya, itu hal yang sangat biasa. Anda mungkin mengira jika Italia adalah negara yang sangat tradisional, yang sangat menghargai nilai-nilai pernikahan dan keluarga. Itu benar, tapi pernikahan bukanlah sesuatu di mana orang tergesa-gesa mencapainya. Wanita cenderung menunggu sampai umur 30-an untuk menikah dan yang menarik mereka juga cenderung untuk hidup lebih lama dibanding pasangannya.