Dari awal munculnya pandemi Covid-19 hingga sekarang, sudah ada belasan varian yang tersebar di berbagai negara di dunia. Contohnya seperti varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta yang sempat menimbulkan komplikasi lebih parah bagi pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.
Ternyata mendekati akhir 2022, muncul lagi varian Covid-19 terbaru bernama BF.7 lho! Kabarnya varian ini merupakan turunan dari Omicron dan mudah menular? Yuk simak informasi selengkapnya dalam 6 fakta Covid-19 varian BF.7 di bawah ini!
1. Turunan Varian Omicron
Varian terbaru Covid-19 bernama BA.5.2.1.7 alias BF.7 telah tersebar sangat pesat di dunia. Ternyata varian satu ini pertama kali menyebar di negara Amerika Serikat dan Eropa sejak Agustus 2022. Sedangkan di Cina, virus tersebut sudah masuk sejak akhir September 2022.
Menurut para peneliti dunia, ternyata Covid-19 varian BF.7 merupakan turunan dari varian BA.5.2.1.7 alias Omicron. Salah satu pakar yang menemukannya adalah Dr Rajeev Jayadevan yang mengatakan, “BF.7 adalah sub-garis keturunan Omicron BA.5 atau disebut ‘cicit’ dari Omicron.”
“Tidak ada indikasi menyebabkan penyakit yang lebih parah,” pungkas Dr Rajeev dilansir dari Times Now News, tanggal 25 Desember 2022 silam. Lalu apakah virus jenis BF.7 lebih cepat menular? Langsung lanjut ke fakta kedua ya!
2. Cepat Menular
Salah satu dosen senior jurusan mikrobiologi medis di Universitas Westminster, Inggris, Dr Manal Mohammed menyatakan bahwa Covid-19 varian BF.7 menular lebih cepat daripada varian lain. Selain itu, varian tersebut juga memiliki masa inkubasi lebih pendek.
Sementara itu, Dr Manal juga mengatakan kalau BF.7 memiliki bilangan reproduksi dasar dari 10 hingga 18,6. Artinya jika ada 1 orang yang terinfeksi, maka bisa menularkan pada 10 hingga 18,6 orang lain. Sedangkan Omicron rata-rata 5 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian BF.7 dua kali lipat lebih menular ketimbang Omicron.
Selain itu, BF.7 juga sanggup lolos dari antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi Covid-19, sehingga disinyalir bahwa varian ini dapat menginfeksi penyintas Covid-19 dan orang yang sudah pernah mendapatkan vaksin. Sedangkan gejala yang ditimbulkan mirip dengan sub-varian Omicron lainnya. Memangnya apa saja sih gejala BF.7?
3. Gejala Varian BF.7
Berdasarkan laporan dari tenaga medis dunia dan WHO, Covid-19 varian BF.7 merupakan sub-varian Omicron yang lebih cepat menular ketimbang varian lainnya. Varian ini juga memiliki masa inkubasi yang lebih pendek ketimbang lainnya. Memangnya seperti apa sih gejala yang ditimbulkan?
Pasien yang terpapar virus Covid-19 varian BF.7 dikabarkan mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sebagian kecil juga mengalami muntah serta diare. Menurut temuan beberapa kasus, ternyata varian BF.7 juga menyebabkan penyakit komplikasi yang lebih serius untuk pasien dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
4. Menyebar Di Beberapa Negara Di Dunia
Pada fakta keempat, ternyata Covid-19 varian BF.7 sudah terdeteksi di beberapa negara di dunia lho! Memangnya negara apa saja sih? BF.7 sudah terdeteksi di Cina, India, Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Jerman, Prancis, hingga Denmark.
Berdasarkan hasil survei, penyebaran BF.7 di Amerika Serikat diperkirakan menyumbang 5,7 persen dari kasus terinfeksi Covid-19 hingga 10 Desember 2022. Angka itu relatif lebih kecil ketimbang penyebaran BF.7 di Cina. Karena berdasarkan laporan, sub-varian Omicron itu mampu menginfeksi warga Cina lebih kuat, karena tercatat ada sekitar 2.286 pasien Covid-19 varian BF.7 per 16 Desember 2022.
Dilansir dari Medical Xpress, Kepala Darurat WHO Mike Ryan menyatakan, “Jadi tantangan yang masih dimiliki Cina dan negara lain adalah, apakah orang yang perlu divaksinasi, divaksinasi secara memadai, dengan vaksin yang tepat dan jumlah dosis yang tepat serta kapan terakhir kali orang tersebut mendapatkan vaksin.”
5. Sudah Masuk Indonesia
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa telah terkonfirmasi 15 pasien yang terpapar Covid-19 varian BF.7 sejak Oktober hingga akhir 2022. Dia mengatakan kasus tersebut telah terdeteksi di tiga provinsi yaitu 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jawa Barat, dan 7 kasus di Bali.
Kabar baiknya, seluruh kasus dapat tertangani dengan baik dan berhasil sembuh hanya dengan melakukan isolasi mandiri. Selain itu, dr Siti Nadia menyatakan, “Semua isoman bulan Oktober dan semua sudah sehat. Kita tidak terlalu khawatir karena sejak Oktober ditemukan masih varian XBB yang mendominasi belum ada tanda peningkatan BF.7.”
6. Pakar Himbau Dunia Untuk Patuhi Protokol Kesehatan
Pakar penyakit dalam asal CARE Hospitals Group di India, Dr Navodaya Gilla mendesak agar dunia lebih mematuhi protokol kesehatan. Bukan tanpa sebab, dia menemukan bahwa BF.7 merupakan Covid-19 dengan varian terbaru dengan transmisibilitas tinggi. Menurutnya, berhati-hati di tempat umum itu sangat penting karena dia menilai dunia sedikit lalai setelah angka kematian Covid-19 menurun.
Menurut Dr Navodaya Gilla, setidaknya masyarakat dunia bisa mematuhi protokol kesehatan dasar seperti mengenakan masker, rutin membersihkan tangan, jaga jarak, dan mendapatkan vaksinasi. Dia menyatakan, “Harus rajin mengikuti protokol, menjaga jarak sosial, memakai masker, sering mencuci tangan, dan menyelesaikan vaksinasi.”