Virus Corona jenis terbaru, Covid-19 menjadi momok bagi seluruh penduduk dunia, khususnya Indonesia. Virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 25 ribu orang. Hal itu membuat pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan baru seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau ‘New Normal’. Hingga saat ini, banyak sekali mitos tentang Covid-19 yang sebaiknya tidak Anda percayai karena tidak terbukti benar. Memangnya ada mitos apa saja? Di bawah ini akan kami sampaikan 8 mitos tentang Covid-19, let’s talk about it!
1. Pengering Tangan Efektif Untuk Membunuh Covid-19
Beberapa waktu silam, sempat beredar video yang menyatakan bahwa alat pengering dapat membunuh virus Covid-19. Video tersebut juga menganjurkan agar udara panas yang dihasilkan pengering diarahkan ke bagian mulut dan hidung. Namun hal itu dibantah oleh perwakilan WHO (World Health Organization). Mereka mengatakan bahwa jika virus telah masuk ke tubuh melalui hidung, mulut, atau selaput mata, maka udara panas tidak dapat membunuh virus. Jika pengering tersebut terkontaminasi virus, malah lebih beresiko menularkan Covid-19 ke pengguna lain.
Perwakilan WHO lebih menyarankan handuk kertas atau tisu kering sekali pakai untuk mengeringkan tangan dan bagian tubuh lainnya, daripada menggunakan pengering tangan. Saat ini, video hoax tersebut telah dihapus oleh pemiliknya. Ada ada saja, ya!
2. Berjemur Di Bawah Sinar Matahari Dapat Membunuh Covid-19
Pada dasarnya, berjemur di bawah sinar matahari sebelum pukul 10 pagi mendatangkan banyak manfaat seperti meningkatkan vitamin D, kalsium, fosfor, fungsi otot, dan daya tahan tubuh. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa suhu panas di atas 56 derajat celcius dapat membunuh beberapa virus seperti SARS, flu burung, dan influenza. Namun belum ada hasil riset yang menyatakan bahwa suhu panas dan sinar matahari dapat membunuh virus Covid-19.
Berjemur di pagi hari tetap dianjurkan untuk menjaga kesehatan, meskipun tidak membunuh Covid-19. Pihak dokter menganjurkan berjemur sebanyak 3 kali seminggu dengan durasi 5 – 15 menit sekitar jam 9 pagi. Jangan berjemur terlalu lama serta gunakan tabir surya dan kacamata saat berjemur agar terhindar dari resiko penyakit lain seperti kanker kulit dan dehidrasi. Sementara itu, untuk membunuh Covid-19, maka Anda harus memperhatikan kebersihan badan dengan tidak menggunakan pakaian yang sama setiap hari, rutin mandi 1 hingga 2 kali sehari, dan juga sering membersihkan lingkungan sekitar.
3. Covid-19 Dapat Menyebar Lewat Tatapan Mata
Semakin hari, semakin banyak berita hoax tentang Covid-19 yang tersebar di Indonesia. Salah satunya yang cukup menggelitik adalah Covid-19 dapat menyebar lewat tatapan mata. Hal ini bermula dari dugaan salah satu dokter di Cina bernama Wang Guangfa yang mengatakan bahwa Covid-19 dapat menyebar lewat mata.
Hal itu kemudian membuat penduduk Indonesia berasumsi dan menyebarkan informasi bahwa hanya dengan menatap mata pasien Covid-19, virus tersebut bisa menular. Hal itu disanggah oleh dr Zeiras Eka Djamal, SpM yang menjelaskan bahwa penularan melalui mata tidak terjadi saat seseorang menatap penderita virus. Dia menjelaskan bahwa penularan dapat terjadi melalui selaput mata jika tangan telah terkontaminasi virus kemudian tanpa sadar menyentuh area mata, namun bukan melalui tatapan mata.
“Bukan dari tatapan. Tapi misalnya bila bersin ke tangan, kemudian tangan dipakai mengucek-ngucek mata. Maka bisa saja virus menginfeksi mata, karena memang ada saluran dari mata ke rongga hidung. Maka virus bisa menular ke saluran pernapasan,” ujar dr Zeiras. Maka terbukti bahwa mitos menatap mata pasien Covid-19 kemudian langsung tertular, adalah hoax atau tidak benar.
4. Hewan Peliharaan Dapat Menyebarkan Covid-19
Banyak sekali yang menyebarkan berita bahwa hewan peliharaan seperti kucing, anjing, kura-kura, atau kelinci dapat menyebarkan virus Covid-19 ke manusia. Salah satu perwakilan WHO menyatakan kalau hal tersebut belum terbukti kebenarannya. Selain itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga sepakat jika hewan peliharaan tidak mungkin menjadi sumber infeksi virus Covid-19 ke manusia.
Namun ada laporan dari tim peneliti di Harbin Veterinary Research Institute di Cina yang mengatakan bahwa kucing sangat rentan terkena virus Covid-19, namun penularan virus dari kucing ke manusia belum pernah ditemukan. Selain itu, pada percobaan terbaru, mereka menemukan fakta bahwa kucing dapat menularkan virus ke kucing lainnya saja.
Jika Anda memiliki hewan peliharaan, lebih baik selalu menjaga kebersihan di sekitar hewan dan lingkungan seperti mencuci tangan sebelum dan setelah memegang sesuatu, seperti makanan atau hewan peliharaan.
5. Hanya Orang Lanjut Usia Yang Rentan Terkena Covid-19
Mitos kelima adalah hanya orang lanjut usia yang rentan terkena Covid-19. Well, mitos ini bisa dibilang kurang tepat, karena tidak hanya orang berusia lanjut saja, namun manusia dari segala usia sangat rentan terkena Covid-19. Lalu, mengapa mitos tersebut bisa tersebar?
Mitos ini diperkirakan muncul karena penderita Covid-19 yang menunjukkan gejala berat seringkali terjadi pada orang lanjut usia. Namun hal itu tidak benar, karena manusia yang terinfeksi ada yang menunjukkan gejala dan ada yang tidak merasakan apa-apa. Bahkan ada beberapa kasus pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal meskipun masih berusia muda.
Faktanya, virus Covid-19 akan lebih berbahaya jika menginfeksi ke orang yang memiliki penyakit berat dan pernapasan seperti pneumonia, asma, tekanan darah tinggi, jantung, dan diabetes. Maka jika Anda masih berusia muda atau remaja, tetap wajib berhati-hati agar tidak terkena virus Covid-19, setuju?
6. Antibiotik Efektif Dalam Mencegah Dan Mengobati Covid-19
Anda wajib mengetahui bahwa antibiotik adalah obat yang diciptakan untuk mengobati infeksi bakteri, bukan virus. Sehingga Covid-19 yang notabene adalah virus, tidak akan mati jika diobati dengan antibiotik. Lalu bagaimana cara membunuh virus dalam tubuh? Cara yang paling mudah adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan meminum vitamin dan bergaya hidup sehat serta beristirahat yang cukup. Selain itu, vaksin juga bisa menjadi solusi untuk mencegah penyebaran virus. Semoga vaksin Covid-19 segera ditemukan, ya!
7. Bawang Putih Menyembuhkan Covid-19
Sempat beredar informasi, jika penderita Covid-19 meminum air rebusan bawang putih, maka dia akan sembuh. Hal itu tidak dibenarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO). Dalam situs resminya, KOMINFO mengatakan bahwa menurut ahli vaksin dari OMNI Hospitals Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, informasi tersebut tidak benar. Dia mengatakan bahwa saat ini belum ada obat dan vaksin yang teruji bisa menghalau Covid-19. Para peneliti juga belum bisa membuktikan bahwa bawang putih dapat menyembuhkan Covid-19.
Namun tidak ada salahnya jika Anda mengonsumsi bawang putih secara rutin karena ia mendatangkan banyak manfaat seperti menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko terkena hipertensi dan penyakit jantung, dan menurunkan kadar lemak darah.
8. Termometer Dapat Mendiagnosis Covid-19
Banyak sekali instansi dan perusahaan swasta yang menggunakan termometer sebagai alat diagnosis Covid-19. Hal itu sebenarnya kurang tepat karena tidak semua pasien yang terkena Covid-19 menimbulkan gejala demam dan panas. Bahkan ada penderita Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala apa-apa dan terlihat sehat.
Sementara itu, menurut hasil penelitian, gejala demam yang ditunjukkan penderita Covid-19 akan muncul antara 2-10 hari setelah terjangkit virus. Sehingga cara diagnosis Covid-19 menggunakan termometer dapat dikatakan kurang akurat dan tepat untuk mendiagnosis Covid-19. Cara yang paling tepat dan akurat adalah dengan melakukan tes swab.