Telepon cerdas atau smartphone tidak hanya menjadi alat komunikasi, namun juga gadget penting untuk sebagian besar manusia. Maka, menjaga agar smartphone tetap awet bukan perkara mudah. Anda harus menjaganya agar tidak terjatuh, terbanting, atau yang paling sering terjadi adalah baterainya rusak. So, inilah 8 tips menjaga kesehatan baterai smartphone agar tidak cepat rusak. Tanpa menunggu lebih lama lagi, check it out.
1. Hindari Smartphone Anda Low-Battery
Tips pertama adalah menjaga agar daya baterai tidak dalam keadaan low atau sedikit. Minimal 30 persen dan jangan sampai di bawahnya. Hal ini sangat penting agar kesehatan baterai tetap terjaga. Karena semakin sedikit daya baterainya, maka semakin lama proses pengisian daya. Sehingga membuat baterai menjadi panas dan cepat rusak.
Jika memang terpaksa banget karena tidak ada sumber listrik di dekat Anda, maka setelah baterai menyentuh angka 25 persen, matikan smartphone Anda dan segeralah mencari sumber listrik terdekat. Tentu saja, Anda harus selalu sedia alat pengisi daya di manapun Anda berada.
2. Gunakan ChargerOriginal
Biasanya kalau daya baterai smartphone sudah mau habis, kita bingung mencari sumber listrik, ya? Nah, apakah Anda menggunakan charger original? Sebaiknya, gunakan charger asli bawaan smartphone Anda, ya. Hal itu sangat penting untuk menjaga keawetan baterai smartphone. Memangnya, apa sih bahaya tidak menggunakan charger original?
Biasanya, charger bawaan smartphone telah diuji keamanannya oleh vendor pembuat smartphone, sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Berbeda halnya jika Anda menggunakan charger palsu atau tidak original sebagai pengisi daya. Baterai Anda akan cepat rusak karena output arus dan tegangan yang berbeda antara smartphone dan charger. Bahkan jika arus yang dihasilkan charger baru Anda lebih tinggi ketimbang charger original, hal itu juga dapat memperpendek usia baterai. Karena baterai Anda akan cepat membengkak dan rusak lebih cepat. Jadi, jangan mengisi daya baterai menggunakan charger yang tidak original, ya!
3. Batasi Penggunaan Smartphone
Smartphone memang menjadi gadget utama bagi sebagian besar umat manusia. Entah itu digunakan sebagai penunjang pekerjaan, media sosial, atau bermain online game. Seringkali penggunaan smartphone melebihi batas wajar, seperti 12 jam atau lebih. Tentu saja hal itu dapat memperpendek usia baterai karena otomatis charge cycle menjadi bertambah lebih cepat. Apakah Anda tahu charge cycle?
Jadi, charge cycle adalah siklus pengisian daya dari penuh hingga habis. Jika siklus itu terpenuhi, maka terhitung satu siklus. Nah, setiap baterai memiliki charge cycle yang berbeda-beda, ada yang 300, 500, hingga 1.000 siklus. Maka jika semakin sering Anda menggunakan smartphone, maka semakin cepat pula charge cycle bertambah. Sehingga baterai Anda akan semakin cepat rusak karena melebihi charge cycle yang seharusnya.
Selain itu, menurut penelitian dari Amerika, durasi ideal pemakaian gadget adalah 4 jam 17 menit. So, kurangi pemakaian smartphone Anda dengan menggunakannya hanya untuk faktor produktivitas saja. Kurangi bermain game dan media sosial. Serta jangan lupa untuk mematikan aplikasi yang sudah tidak aktif dengan membersihkan cache dan RAM. Sehingga baterai tidak cepat habis.
Selain itu, Anda juga dapat mengunduh dan memasang beberapa aplikasi penangkal kecanduan smartphone dari Google Creative Lab. Aplikasi pertama adalah Screen Stopwatch, di mana Anda akan diberi informasi berapa lama smartphone digunakan dalam sehari. Lalu yang kedua adalah Activity Bubbles yang berfungsi sama seperti aplikasi sebelumnya, hanya saja aplikasi ini menambahkan gelembung setiap kali layar smartphone dibuka. Lalu yang ketiga adalah Envelope yang dapat membatasi fungsi smartphone. Langsung diunduh, ya!
4. Aktifkan Pengingat Batas Penggunaan Baterai
Tips keempat adalah mengaktifkan pengingat batas penggunaan baterai. Hal ini sangat penting jika Anda ingin menjaga keawetan baterai smartphone. Biasanya masing-masing smartphone sudah memiliki fitur pengingat ini, dan sudah otomatis aktif. Namun Anda bisa mengatur berapa persen Anda perlu mengaktifkan pengingat itu. Standarnya, pengingat akan aktif saat baterai mencapai 15 persen. Namun sebaiknya Anda ganti menjadi 25 atau 30 persen saja.
Selain itu, Anda juga dapat mengunduh aplikasi tambahan seperti Battery Full Notification yang dapat memberi notifikasi saat baterai sudah terisi penuh. Sehingga Anda tidak perlu khawatir kelamaan mencabut charger smartphone. Aplikasi itu cukup efektif karena dapat mengatur nada dering dan volume alarm notifikasi. Jadi Anda bisa menggunakan lagu yang unik khusus untuk itu. Kencangkan sekalian volume notifikasinya biar terdengar ke seluruh penjuru rumah!
5. Matikan Smartphone Saat Pengisian Daya Baterai
Nah, tips kelima ini sangat penting untuk menjaga daya tahan baterai smartphone. Alangkah baiknya jika Anda mematikan perangkat saat mengisi daya. Memangnya kenapa kok harus dimatikan? Jadi, saat mengisi daya baterai, kondisi smartphone akan semakin panas. Bayangkan jika Anda mengisi daya sambil main game, atau telepon teman, maka smartphone Anda akan semakin panas berkali-kali lipat. Resikonya, baterai Anda akan cepat rusak, atau yang lebih parah, smartphone Anda meledak.
Di samping itu, Anda harus tetap memantau berapa lama proses pengisian terjadi. Jangan sampai Anda mengisi daya hingga 100 persen dan tidak dicabut-cabut. Bisa-bisa, baterai Anda membengkak dan rusak.
6. Hentikan pengisian daya baterai Sebelum 100 Persen
Pada tips sebelumnya, kami menyebutkan bahwa jangan mengisi daya hingga 100 persen. Hal itu terlontar bukan tanpa alasan, karena mengisi daya baterai hingga 100 persen dapat mengurangi keawetan baterai. Hal itu dibuktikan oleh perusahaan produsen baterai smartphone, Cadex, yang telah menguji resiko pengisian baterai smartphone.
Dari hasil pengujian, mereka menyatakan bahwa baterai dengan jenis lithium-ion merupakan jenis baterai yang sangat sensitif dan akan mengurangi keawetan jika diisi hingga 100 persen. Sehingga akan jauh lebih aman jika pengisian daya dihentikan saat mencapai 90 persen saja.
Namun jika smartphone Anda sudah terdapat fitur charging protection, maka Anda boleh-boleh saja mengisi daya tanpa kenal waktu. Karena fitur itu akan memutus arus listrik jika baterai sudah terisi penuh. Namun tentu saja, Anda harus mengecek apakah smartphone Anda sudah mendukung fitur tersebut atau tidak. Jika tidak, maka Anda harus ekstra hati-hati, ya!
7. Hindari Memakai Power Bank Terlalu Sering
Sama halnya dengan charger tidak original, power bank juga sejatinya memiliki tegangan dan arus yang berbeda dengan charger original. Maka sebaiknya jangan menggunakan power bank terlalu sering agar baterai tetap awet. Lalu, bagaimana jika terpaksa menggunakan power bank karena tidak ada sumber listrik?
Pilihlah power bank dengan kriteria yang tepat agar Anda tidak buang-buang uang karena harus membeli baterai atau smartphone baru. Kami telah merangkum beberapa kriteria penting yaitu pilihlah power bank yang nilai output maksimum dan total output setinggi mungkin, pilih kapasitas sesuai kebutuhan, dan pilih power bank dengan fitur terbaik. Selain itu, merek power bank juga sangat berpengaruh dari segi kualitas. Pilihlah merek yang sudah terbukti kualitasnya dan telah memiliki label keamanan lengkap. Tapi tetap ingat, jangan menggunakan power bank terlalu sering, ya!
8. Aktifkan Mode Penghemat Daya
Sebagian besar smartphone telah dilengkapi dengan mode penghemat daya baterai yang ampuh untuk menjaga keawetan baterai. Dengan mengaktifkan mode tersebut, smartphone akan bertahan lebih lama dengan mengurangi sebagian fungsi secara otomatis seperti brightness, jaringan seluler, Wi-Fi, hotspot pribadi, bluetooth, atau layar kunci otomatis.
Anda dapat menggunakan mode ini jika kondisi baterai Anda sudah mencapai 40 atau 30 persen sehingga baterai Anda semakin hemat tanpa harus mematikan smartphone. Hal itu sangat berguna agar Anda dapat dihubungi oleh orang terdekat. Apakah Anda sudah pernah menggunakan mode penghemat daya?